Penyakit
Akibat lalat sangat beragam. Lalat tidak menghasilkan penyakit sendiri,
tetapi lalat sebagai vector (penghantar) penyakit. Melalui lalat,
beberapa penyakit mudah tersebar, apalagi pada daerah-daerah yang kumuh
dan kotor.
Penyakit
akibat lalat sebenarnya bisa di hindari, jika saja perilaku hidup sehat
dan lingkungan bersih dari sampah-sampah organik. Serangga lalat
merupakan hewan yang hidup dan berkembang biak di tempat-tempat kotor
dan berbau busuk. Serangga kecil ini sangat mengandalkan penglihatan
untuk bertahan hidup, mata majemuknya terdiri atas ribuan lensa dan
sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan
tiga dimensi yang akurat. Saat ini, ditemukan tidak kurang dari 60.000 –
100.000 spesies lalat di dunia.
Jenis
lalat yang perlu diwaspadai di antaranya lalat rumah (Musca domestica),
lalat hijau (Lucilla seritica), lalat biru (Calliphora vornituria), dan
lalat latirine (Fannia canicularis). Dari keempat jenis tersebut, lalat
rumah adalah yang paling dikenal sebagai pembawa penyakit. dan banyak
dijumpai di tempat-tempat yang terdapat sampah basah hasil buangan rumah
tangga, terutama yang kaya zat-zat organik yang sedang membusuk.
Bermacam-macam
mikroorganisme penyebab penyakit menempel di kaki lalat dan
rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya. Berbagai penyakit yang
disebabkan oleh lalat biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan.
karena perpindahan kuman dan mikroorganisme dari lalat ke dalam tubuh
manusia terjadi secara mekanis. Lalat dari tempat kotor dan busuk
kemudian hinggap di makanan sehingga makanan terkontaminasi.
Mikroorganisme akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan itu.
Penyakit-penyakit yang biasanya ditularkan melalui lalat antara lain:
Estamoeba dysenteriae
Entamorba
hestolyca adalah Organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia, kucing, anjing dan babi. Vektornya adalah musca domestica
(lalat rumah) dan kecoa. Penularan terjadi karena makanan atau minuman
yangterkontaminasi oleh kista yang dibawa oleh vektor.Gejala yang dapat
ditmbulkan antara lain; sering buang air besar, fesesnyasedikit-sedikit
dengan lendir dan darah, dan biasanya disertai rasa sakit diperut (kram
perut), dan biasanya tidak demam.Upaya pencegahannya dengan perbaikan
sanitasi lingkungan, dan pencegahankontaminasi makanan, pembasmian
vektor serta perbaikan cara pembuangan kotoranyang baik serta cuci
tangan setelah defakasi.
Penyakit kala-azhar
Penyakit
kala-azhar adalah penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa yaitu
laishmania donovani. Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomus
sp. Gejalanya antara lain; deman tinggi, menggigil, muntah-muntah.
Terjadi pengurusan badan dan hepar bengkak. Bila tidak diobati
menyebabkan kematian. Upaya pencegahannya adalah dengan pencegahan
penderita, menghilangkan sampah yang busuk (tempat perkembang biakan
lalat), dan menghindari gigitan.
Penyakit leishmaniasis
Penyakit
leishmaniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa
yaitu laishmania tropica. Vektornya adalah lalat penghisap darah
pheblotomuss. Gejalanya adalah terjadinya kupula ditempat gigitan, kulit
tertutupikerak dan keluarnya exudate yang lengket serta terjadinya
kerusakan jaringan. Upaya pencegahan dengan penutupan kulit dan
pemberantasan serangga.
Penyakit mucocutaneus
Penyakit
mucocutaneus merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan protozoa
yaitu laishmania braziliensis. Vektornya adalah lalat penghisap darah
pheblotomus sp. Gejalanya adalah terjadinya papula berwarna merah pada
tempatgigitan dan terjadinya perubahan bentuk pada permukaan yang
digigit.
Sleeping sickness (penyakit tidur)
Sleeping
sickness merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan protozoa
trypanosoma gambiense. Vektornya adalah lalat glossina sp. Gejala
meliputitiga fase, yaitu fase (1) dimana Trypanosoma gambiense berada
dalam tubuh, fase (2) dimana berada dalam jaringan dan fase (3) berada
dalam susunan syaraf. Fase (1) dengan gejala rasa gatal pada tempat
gigitan dan diikuti demam, sakitkepal, menggil dan kehilangan nafsu
makan. Fase (2) dengan gejala pembengkakan kelenjar getah bening, liver,
sakit kepala, sakit sendi-sendi, lamah dan ruam dikulit. Fase (3)
dengan gejala lemah, malas, tubuh kaku dan tidur dengan tidak
terkendali.
Penyakit onchocerca volvulus
Penyakit
ini disebabkan oleh Cacing onchocerca volvulus. Vektornya adalah lalat
penghisap darah (simulum sp). Penyakit yang ditimbulkan adalah radang
pada tempat gigitan dan diikuti dengan adanya tonjolan. Perkembangan
nodula sangat lambat dan dalam waktu 3-4 tahun hanya mencapai ukuran 2-3
cm. Bila infeksi tonjolan mengenai mata menyebabkan kebutaan. Upaya
pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan nyamuk dan
pengobatan penderita.
Calabar (calabar swelling)
Penyakit
calabar (calabar swelling). Merupakan penyakit yang sebabkan oleh
cacing loa-loa. Vektor cacing ini adalah lalat tabanid genus
chrysops.Gelaja penyakit ini adalah pembengkakan jaringan adan terjadi
benjolan sebesar telur ayam. Upaya pendegahan dengan menghindari
gigitan, pemberantasan serangga dan pengobatan penderita.
Cara
yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi lalat antara lain dengan
menggunakan alat perangkap, umpan, dan alat pembunuh elektrik. Namun,
cara ini hanya efektif untuk penanggulangan pada skala kecil, seperti
rumah, kantor, dan hotel. Cara terbaik untuk menghindari gangguan lalat
adalah dengan selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat
tinggal dan tidak membuang sampah organik sembarangan.
No comments:
Post a Comment